Mari Berbagi Pengetahuan di Sini

Senin, 12 Desember 2011


Kemampuan Menggunakan Diksi (Pilihan Kata) pada Karangan Narasi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Basala Kecamatan Basala Kab. Konawe selatan
Oleh: Ika Sartika / A1D1 08 050

Bab 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemampuan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang diperoleh paling akhir dalam rangkaian proses pemerolehan bahasa manusia karena kemampuan menulis hanya dapat dicapai setelah aspek menyimak, berbicara dan membaca dikuasai. Menulis sebagai salah satu aspek kebahasaan yang diajarkan di sekolah menengah pertama dan tingkat atas dirasakan masih jauh dari harapan.
Masalah yang sering timbul dalam pengajaran karang mengarang  khususnya dalam karangan narasi adalah kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata atau diksi yang kurang tepat dan kalimat yang kurang efektif. Untuk itulah, penelitian tentang kesalahan penggunaan diksi (pilihan kata) pada karangan narasi siswa perlu dilaksanakan dalam semua tingkat pendidikan sekolah.

B.    Rumusan Masalah
Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri II Basala dalam menggunakan diksi (pilihan kata) pada karangan narasi?”

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.    Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan diksi (pilihan kata) dalam karangan narasi siswa kelas VII SMP Negeri II Basala.
2.    Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah:
a.    Bahan informasi bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tentang penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa.
b.    Sebagai bahan perbandingan dan bahan referansi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Menulis dan Mengarang
Keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang garfis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri dan orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol tersebut. Keterampilan menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi, karena dalam pengertian tersebut muncul satu kesan adanya pengiriman pesan dan penerimaan pesan. 
 Mengarang pada dasarnya merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Widyamartaya (1990: 9) berpendapat bahwa mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Pengertian ini mengandung empat unsur penting, yaitu: (1) gagasan, (2) bahasa tulis, (3) untuk membaca, (4) terpahami.


B.    Konsep Diksi
Diksi merupakan terjemahan kata dari bahasa Inggris diction. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia desebutkan bahwa pilihan kata sama dengan diksi. Yang dimaksud dengan diksi adalah pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras (cock penggunaannya) unutk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan khalayak pembaca atau pendengar (Depdikbud, 1988: 205).
Kridalaksana (1984: 63) menjelaskan bahwa diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menentukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat pendengar.
Dapat disimpulkan bahwa diksi (pilihan kata) berhubungan dengan pemilihan kata yang dilakukan oleh seseorang bila ia ingin mengungkapkan pikiran, gagasan serta pendapatnya kepada orang lain atau khalayak, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

C.    Konsep Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara kronologis). Dalam referensi lain disebutkan bahwa narasi adalah sejenis cerita yang penggarapannya berdasarkan urutan waktu (kronologis). Kejadian yang dijalin di dalamnya  dapat bersifat khayal atau fakta, atau jalinan di antara keduanya.



Bab 3
METODE PENELITIAN

A.    Jenis dan Metode Penelitian
1.    Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Dikatakan penelitian lapangan karena peneliti terlibat langsung ke lapangan atau ke sekolah tempat sampel untuk mengumpulkan data penelitian.
2.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggambarkan secara deskriptif (apa adanya) mengenai kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Basala dalam menggunakan diksi (pilihan kata). 

B.    Populasi dan Sampel
1.    Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Basala tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 97 orang yang tersebar dalam tiga kelas paralel.
2.    Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah teknik acak atau random sampling.

C.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah tes mengarang, yaitu menyuruh siswa mengarang berdasarkan topik karangan yang telah ditentukan, dengan panjang karangan minimal dua paragraf.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes mengarang. Yaitu dengan menugaskan siswa sampel untuk mengarang dengan judul yang telah ditentukan.

E.    Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase kemampuan secara individual adalah:

Keterangan:
P    =  Kemampuan sisswa
fx    =  Jumlah skor yang diperoleh siswa
n    =  Skor maksimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar